Kurang tidur atau tidur yang tidak berkualitas dapat berdampak langsung pada tekanan darah. Saat tubuh tidak mendapat istirahat yang cukup, sistem saraf simpatik menjadi lebih aktif, menyebabkan pembuluh darah menyempit. Kondisi ini membuat tekanan darah meningkat dan risiko hipertensi menjadi lebih besar.
Selain itu, kurang tidur memengaruhi keseimbangan hormon yang mengatur tekanan darah. Kortisol yang tinggi akibat tidur terganggu dapat memicu penumpukan garam dan cairan di tubuh, yang juga berkontribusi pada tekanan darah tinggi. Jika kebiasaan tidur buruk berlangsung lama, risiko gangguan jantung dan stroke meningkat.
Dampak kurang tidur juga dapat muncul sebagai rasa lelah, sulit berkonsentrasi, dan mood yang buruk. Kondisi ini membuat seseorang cenderung melakukan pola hidup tidak sehat, seperti konsumsi makanan tinggi garam atau kafein, yang memperburuk tekanan darah. Oleh karena itu, tidur yang cukup dan berkualitas menjadi faktor penting untuk mencegah hipertensi.
